Langsung ke konten utama

The Read-Aloud Handbook

 


Judul : The Read-Aloud Handbook
Penerjemah : Arfan Achyar, HP Melati
Penulis : Jim Trelease
Penerbit : Noura Books
Cetakan : Ke-3, 2021
Tebal : xv+359 halaman

Read Aloud, atau membaca nyaring, mungkin bukan istilah asing bagi kita. Dulu saat duduk di SD ada sesi membaca nyaring dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tapi ternyata membaca nyaring yang benar tidak seperti yang aku alami saat itu 😅. Saat itu, seingatku, kami bersama-sama membaca suatu teks atau cerita dalam buku, bukan dibacakan oleh guru.

Hari ini marak dikenalkan membaca buku bagi anak sedini mungkin sebagai keprihatinan akan rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Mengenalkan buku disini bukan berarti mendorong anak untuk cepat-cepat bisa membaca namun lebih ke arah suka membaca. Apa gunanya bisa membaca tapi tidak paham apa yang dibaca, kan?

Dalam buku ini dijabarkan banyak hal terkait manfaat dari orang tua yang rutin membacakan buku ke anak sejak dini. Bukan hanya sekedar informasi, tapi disertai bukti-bukti ilmiah yang mendukung.

Setelah membaca buku ini saya jadi paham, anak yang sering dipaparkan dengan media cetak dan rutin dibacakan nyaring akan menjadi pembaca yang hebat. Dengan menjadi pembaca maka akan meningkatkan kognitif sehingga nilai-nilai akademis akan meningkat. Jadi sebenarnya hal yang perlu dilakukan oleh orang tua yang cemas akan prestasi akademisnya adalah sesederhana membacakan nyaring untuk anaknya.

Buku ini sangat membuka wawasanku terkait dunia membaca nyaring, jadi aku semakin termotivasi untuk membacakan buku ke anak. Bukan karena ikut-ikutan trend tapi karena aku mengetahui dasar dan manfaatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serial Anak-anak Mamak

Judul : Eliana, Pukat, Burlian, Amelia Pengarang : Tere Liye Eliana si anak pemberani Pukat si anak pintar Burlian si anak spesial Amelia si anak kuat Keempatnya adalah anak dari Mamak dan Bapak yang dibesarkan dengan pemahaman hidup yang indah. Hidup di daerah terpencil dan dalam keluarga yang sederhana tidak mematikan cita-cita mereka untuk melihat dunia. Cerita keempatnya bukan hanya sekedar cerita anak-anak. Namun juga merupakan suatu panduan parenting untuk para orang tua. Mereka dapat belajar bagaimana menanamkan pemahaman hidup yang baik kepada anak-anaknya. Boyolali, 11 Juli 2017

Relawan Sehari : Kelas Inspirasi Boyolali 2

Ini adalah kisahku saat mengikuti Kelas Inspirasi Boyolali 2. Sudah cukup lama aku ingin bergabung menjadi relawan Kelas Inspirasi (KI) dan Alhamdulillah saat itu aku terpilih menjadi bagian dari para relawan pengajar. Awalnya sempat ragu apakah aku bisa mengajar anak-anak usia SD. Materi apa nanti yang akan aku sampaikan di hadapan mereka. Bagaimana jika materiku tidak menarik minat mereka. Dan berbagai keraguan lain memenuhi benakku saat itu. Sungguh sangat khawatir dan groginya aku. Apalagi saat aku bertemu dengan relawan lain yang sudah beberapa kali ikut KI, makin minder dan cemas. Halaman sekolah SDN 3 Gunung Hari yang dinanti pun tiba. Aku dan teman-teman sekelompok mendapat tugas untuk mengisi KI di SDN 3 Gunung, Simo, Boyolali. Letak SD ini cukup jauh dari pusat Kota Boyolali dan lingkungan sekitarnya pun masih asri. Bila aku tidak salah hitung, total jumlah siswanya sekitar 39 anak terbagi menjadi 6 kelas. Pagi hari pukul 07.00 WIB kami berangkat dari ...

Yang Fana adalah Waktu

Judul : Yang Fana adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Penerbit : Gramedia Cetakan : Pertama, Maret 2018 Tebal : vi+146 halaman Buku ini adalah buku terakhir dari trilogi Hujan di Bulan Juni. Menceritakan kelanjutan hubungan antara Sarwono dan Pingkan yang oleh keadaan terpisah jarak dan waktu. Juga diceritakan perihal Pingkan yang dilibatkan dalam drama perjodohan Katsuo oleh ibunya. Bagi saya yang buta sastra, membaca bagian terakhir ini terasa lebih mudah dibandingkan dengan membaca kedua pendahulunya. Kalimat-kalimat di dalamnya lebih tidak rumit menurut saya. Tidak ada lompatan-lompatan cerita antara kehidupan nyata dan fana seperti yang banyak terdapat dalam buku kedua. Penggalan-penggalan puisi pun jarang dijumpai di buku ketiga ini. Untuk jalan ceritanya sebenarnya biasa aja. Akhirnya mudah ditebak. Pun tidak banyak konflik yang disajikan. Dan saya kira tujuan Pak Sapardi saat menulis trilogi ini bukan untuk menonjolkan jalan ceritanya namun lebi...