Langsung ke konten utama

Andai Mereka Bisa Bicara


Judul : Andai Mereka Bisa Bicara (If Only They could Talk)
Penulis : James Herriot
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Kedua, Mei 2012
Tebal : 308 halaman

Awalnya saya mengira buku ini semacam fabel yang menceritakan kehidupan hewan ternak. Setelah membaca ternyata saya dapati buku ini tidak ada sama sekali percakapan antar hewannya, apalagi tokohnya, semua manusia.

Singkatnya, buku ini menceritakan pengalaman penulis (James Herriot) sebagai dokter hewan baru. Ia mendapat kesempatan untuk menjadi asisten dokter hewan senior di desa kecil yang indah bernama Darrowby. Kesehariaannya di bekerja di desa itu lah yang ia tuliskan dalam buku ini. Tentang bagaimana ia membantu mengobati ternak yang sakit, menolong persalinan hewan ternak di dalam kandang saat dini hari di musim dingin, hingga diangkat menjadi paman dari anjing peliharaan seorang konglomerat.

Pengalaman-pengalaman itu ia ceritakan dengan gaya ringan dan kocak sehingga saya sangat menikmati membacanya. Terlebih saya yang selama ini awam mengenai dokter hewan menjadi tahu bagaimana pekerjaan dan tantangan-tantangan yang dihadapi seorang dokter hewan.

Selain itu, agaknya petuah "do what you love and love what you do" diterapkan dengan sangat baik oleh James Herriot sebagai dokter hewan. Hal itu dapat dirasakan saat membaca lembar demi lembar buku ini, bagaimana ia begitu mencintai profesinya dan mendedikasikan hidupnya untuk itu.

Saya merasa malu setelah membaca buku ini. Bagaimana tidak, profesi saya tidak mengharuskan saya untuk bangun dini hari demi berbaring berjam-jam di depan liang peranakan ternak dikelilingi kotoran, tidak pula menempatkan saya pada risiko ditendang kuda, apalagi bergelut dengan babi yang agresif, tapi saya masih juga mengeluh. Bagaimana bisa saya tidak malu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan Sehari : Kelas Inspirasi Boyolali 2

Ini adalah kisahku saat mengikuti Kelas Inspirasi Boyolali 2. Sudah cukup lama aku ingin bergabung menjadi relawan Kelas Inspirasi (KI) dan Alhamdulillah saat itu aku terpilih menjadi bagian dari para relawan pengajar. Awalnya sempat ragu apakah aku bisa mengajar anak-anak usia SD. Materi apa nanti yang akan aku sampaikan di hadapan mereka. Bagaimana jika materiku tidak menarik minat mereka. Dan berbagai keraguan lain memenuhi benakku saat itu. Sungguh sangat khawatir dan groginya aku. Apalagi saat aku bertemu dengan relawan lain yang sudah beberapa kali ikut KI, makin minder dan cemas. Halaman sekolah SDN 3 Gunung Hari yang dinanti pun tiba. Aku dan teman-teman sekelompok mendapat tugas untuk mengisi KI di SDN 3 Gunung, Simo, Boyolali. Letak SD ini cukup jauh dari pusat Kota Boyolali dan lingkungan sekitarnya pun masih asri. Bila aku tidak salah hitung, total jumlah siswanya sekitar 39 anak terbagi menjadi 6 kelas. Pagi hari pukul 07.00 WIB kami berangkat dari

The Storied Life of A.J. Fikry

  Judul : The Storied Life of A.J. Fikry Penulis : Gabrielle Zevin Penerjemah : Eka Budiarti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Cetakan : I, 2017 Tebal : 280 halaman Cerita tentang A.J, seorang kutu buku pemilik toko buku di Pulau Kecil. Ia sinis, tapi baik. Malang sekaligus beruntung. Kisah berawal ketika A.J ditinggal mati oleh istrinya, satu setengah tahun yang lalu. Tidak ada semangat dalam hidupnya. Bahkan saat membacanya aku pikir ia linglung dan hampir gila. Hingga ia mendapat bingkisan yang membuatnya melakukan suatu hal yang mungkin tak pernah ia bayangkan akan melakukannya. Sejak itu hidupnya berubah. Membaca buku ini seperti setengah membaca review sastra. A.J bukan sekedar pemilik toko buku, tapi juga pustakawan. Tanyakan buku apa saja, ia bisa memberimu ulasannya, yang kebanyakan disertai kesinisan tentu saja. Aku kagum kepada tokoh-tokoh di buku ini yang berada di level tinggi membaca. Seru sekali membaca percakapan mereka tentang suatu buku. Alur buku ini sed

Ayah

Judul : Ayah Pengarang : Andrea Hirata Penerbit : Bentang Pustaka Cetakan : keenambelas, Februari 2017 Tebal : 396 halaman Cinta buta. Mungkin kata itu yang terlintas untuk menggambarkan kisah cinta sepihak Sabari, pemuda polos, lugu, dan cenderung norak, terhadap Lena. Apapun telah dilakukan Sabari demi menarik perhatian Lena. Dari mulai mengirim surat dan puisi, mengirim lagu-lagu lewat radio, serta menjadi apapun yang disukai Lena. Namun Lena sedikitpun tidak menghiraukan Sabari, bahkan mungkin Lena tidak pernah menggagap Sabari ada di dunia ini. Meskipun mengalami penolakan demi penolakan, Sabari tidak pernah menyerah mencintai Lena. Bahkan saat Lena hamil dengan laki-laki yang tidak mau bertanggung jawab, Sabari dengan kerelaan hati dan kegembiraan yang meluap bersedia menikahi Lena. Pernikahan tidak serta merta membuat Sabari mendapatkan cinta Lena. Mereka hidup terpisah karena Lena tidak sudi tinggal bersama Sabari. Setelah anaknya lahir, Sabari lah yang setiap