Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Sang Pemimpi

  Judul : Sang Pemimpi Penulis : Andrea Hirata Penerbit : Bentang Pustaka Tahun terbit : Cetakan ke-43, Agustus 2018 Tebal : 247 halaman Novel ini adalah buku ke-2 dari tetralogi Laskar Pelangi dan sudah diangkat ke layar lebar. Masih dengan Ikal sebagai tokoh utamanya, kali ini dia menceritakan perjalanan hidupnya semasa SMA bersama sepupunya yang bernama Arai dan temannya yang unik yaitu Jimbron. Arai dirawat oleh keluarga Ikal sejak kedua orang tuanya meninggal. Kepribadian Arai membuat Ikal kagum padanya. Arai yang dari belia harus merasakan kegetiran hidup. Justru Arai lah yang selalu sanggup tersenyum dan berusaha membuat orang lain bahagia. Sedangkan Jimbron, anak yatim piatu yang terobsesi pada kuda. Beragam jenis kuda dia hafal, lokal maupun impor. Banyak hal yang dilalui ketiga sahabat ini semasa SMA. Suka maupun duka. Pernah persahabatan mereka diuji namun mereka mampu melewatinya. Buku ini tidak hanya bercerita tentang persahabatan, tetapi juga tentang keyak

Laskar Pelangi

  Judul : Laskar Pelangi Penulis : Andrea Hirata Penerbit : Bentang Pustaka Tahun terbit : Cetakan ke-41, Agustus 2018 Tebal : xiv+532 halamam Setelah bertahun-tahun yang lalu menonton film Laskar Pelangi akhirnya aku baca bukunya juga...hehe...Awalnya aku mengira ceritanya akan sama persis dengan film nya. Tapi ternyata apa yang diceritakan di film hanya secuplik saja dari keseluruhan isi buku. Bila di dalam film kesannya sebagian besar menceritakan tentang Lintang, dalam buku ada beberapa tokoh yang diceritakan, antara lain Lintang, Mahar, dan tentunya A Ling. Penulis mengambil sudut pandang orang pertama sebagai Ikal. Ikal inilah yang menceritakan pengalaman-pengalaman istimewanya bersama sahabat sekolahnya yang juga sangat istimewa, yaitu Lintang dan Mahar. Lintang dan Mahar memiliki kecerdasan di bidang masing-masing di atas rata-rata. Lintang, anak keluarga nelayan miskin tak berpendidikan, nampaknya secara alami diberkati kecerdasan dalam ilmu pasti. Sedangkan Mahar

Jangan Bangga Menjadi Orang Awam

"Jangan bangga jadi orang awam" Sepenggal kalimat dari Prof. Yunahar Ilyas rahimahullah yang saya ingat saat menjadi moderator suatu acara di kampus. Saat itu beliau mengomentari orang-orang yang sering mengatakan bahwa mereka awam akan suatu hal sehingga meminta pemakluman atas kesalahan yang diperbuat. Agaknya kalimat itu sejalan dengan pesan peribahasa yang sudah ribuan kali kita dengar sejak masih di bangku sekolah dasar. Janganlah seperti katak dalam tempurung. Ya...kita memang dituntut untuk memperluas wawasan, belajar banyak hal, dan tidak terlena pada kenyamanan. Ironisnya, pada zaman maju sekarang ini, saat sumber informasi melimpah ruah, justru orang-orang dengan bangga menyandangi diri dengan predikat awam. Syukur kalau awam karena belum tahu, tapi sungguh celaka kalau ternyata alasan sesungguhnya adalah malas mencari tahu. Tak pantas rasanya bila kita menyiakan anugerah Tuhan yang membuat manusia menjadi makhluk paling mulia, yaitu akal. Marilah kita belaj

Kenapa Orangtuaku tidak Seperti Mereka

Saat melihat temanmu mendapatkan kemewahan dari orang tuanya, sedangkan bagimu hal itu terlihat jauh dari jangkauan Saat mendengar temanmu mendapatkan kemudahan melanjutkan pendidikan karena orang tuanya, sedangkan bagimu hal itu harus dibayar dengan darah dan air mata Saat mendapati temanmu mendapatkan posisi pekerjaan bergengsi sebab orang tuanya, sedangkan bagimu hal itu hanya sebatas angan Mungkin akan terlintas di benakmu keinginan menyalahkan takdir Kecewa kenapa terlahir dari orang tuamu dengan keadaan yang biasa-biasa saja Yang tidak bisa memberikan seperti yang teman-temanmu dapatkan Mungkin hanya sepintas rasa itu hadir Hanya sekelebat rasa itu mengusik Tapi setitik rasa itu sungguh sangat tidak pantas kau rasa Segeralah kau sadari Bukankah orang tuamu yang dengan tulus mengharapkan kehadiranmu di dunia Bukankah orang tuamu yang setiap malam kau paksa terjaga oleh rengekanmu Bukankah orang tuamu yang tiada sedetikpun terlewat dari mendaras doa untuk keselamat