Langsung ke konten utama

Sirkus Pohon


Judul : Sirkus Pohon
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : Kedua, September 2017
Tebal : xiv+410 halaman

Buku ini memiliki beberapa tokoh utama dengan kisah hidupnya masing-masing namun saling berkaitan. Cerita sederhana yang kaya makna tentang perjuangan, kesabaran, kesetiaan dan ketulusan.

Sobri, bujang lapuk yang lugu dan miskin. Ia berusaha mendapatkan pekerjaan yang "mapan" demi mempersunting Dinda, gadis pujaan hatinya. Dirinya sangat bangga saat diterima bekerja sebagai badut sirkus dan mempersiapkan segalanya untuk melaksanakan niatnya. Namun tiba-tiba sesuatu terjadi pada Dinda hingga pernikahan terpaksa dibatalkan. Seketika hati Sobri hancur. Tapi bukan Sobri namanya bila menyerah begitu saja.

Tegar dan Tara, anak remaja yang sama-sama kehilangan ayahnya akibat perceraian. Keduanya terpaksa memeras otak dan keringat untuk kelangsungan hidup keluarganya. Di balik itu semua, mereka menyimpan harap untuk dapat berjumpa kembali dengan seseorang yang sangat istimewa yang pernah ditemuinya semasa kecil. Segala cara mereka lakukan demi mewujudkan harapan itu. Seringnya mereka gagal, namun mereka tidak berhenti mencari.

Sebenarnya dalam buku ini bukan hanya tentang ketiga tokoh tersebut. Banyak tokoh yang diceritakan dan masing-masing saling berkaitan. Pesan-pesan yang terkandung dalam buku ini disajikan dalam bentuk cerita sederhana dengan banyak komedi. Saat membacanya kita akan dibuat tertawa oleh tingkah polah tokoh-tokohnya. Namun di balik itu terdapat banyak pelajaran tentang kehidupan yang layak direnungkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serial Anak-anak Mamak

Judul : Eliana, Pukat, Burlian, Amelia Pengarang : Tere Liye Eliana si anak pemberani Pukat si anak pintar Burlian si anak spesial Amelia si anak kuat Keempatnya adalah anak dari Mamak dan Bapak yang dibesarkan dengan pemahaman hidup yang indah. Hidup di daerah terpencil dan dalam keluarga yang sederhana tidak mematikan cita-cita mereka untuk melihat dunia. Cerita keempatnya bukan hanya sekedar cerita anak-anak. Namun juga merupakan suatu panduan parenting untuk para orang tua. Mereka dapat belajar bagaimana menanamkan pemahaman hidup yang baik kepada anak-anaknya. Boyolali, 11 Juli 2017

Relawan Sehari : Kelas Inspirasi Boyolali 2

Ini adalah kisahku saat mengikuti Kelas Inspirasi Boyolali 2. Sudah cukup lama aku ingin bergabung menjadi relawan Kelas Inspirasi (KI) dan Alhamdulillah saat itu aku terpilih menjadi bagian dari para relawan pengajar. Awalnya sempat ragu apakah aku bisa mengajar anak-anak usia SD. Materi apa nanti yang akan aku sampaikan di hadapan mereka. Bagaimana jika materiku tidak menarik minat mereka. Dan berbagai keraguan lain memenuhi benakku saat itu. Sungguh sangat khawatir dan groginya aku. Apalagi saat aku bertemu dengan relawan lain yang sudah beberapa kali ikut KI, makin minder dan cemas. Halaman sekolah SDN 3 Gunung Hari yang dinanti pun tiba. Aku dan teman-teman sekelompok mendapat tugas untuk mengisi KI di SDN 3 Gunung, Simo, Boyolali. Letak SD ini cukup jauh dari pusat Kota Boyolali dan lingkungan sekitarnya pun masih asri. Bila aku tidak salah hitung, total jumlah siswanya sekitar 39 anak terbagi menjadi 6 kelas. Pagi hari pukul 07.00 WIB kami berangkat dari ...

Yang Fana adalah Waktu

Judul : Yang Fana adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Penerbit : Gramedia Cetakan : Pertama, Maret 2018 Tebal : vi+146 halaman Buku ini adalah buku terakhir dari trilogi Hujan di Bulan Juni. Menceritakan kelanjutan hubungan antara Sarwono dan Pingkan yang oleh keadaan terpisah jarak dan waktu. Juga diceritakan perihal Pingkan yang dilibatkan dalam drama perjodohan Katsuo oleh ibunya. Bagi saya yang buta sastra, membaca bagian terakhir ini terasa lebih mudah dibandingkan dengan membaca kedua pendahulunya. Kalimat-kalimat di dalamnya lebih tidak rumit menurut saya. Tidak ada lompatan-lompatan cerita antara kehidupan nyata dan fana seperti yang banyak terdapat dalam buku kedua. Penggalan-penggalan puisi pun jarang dijumpai di buku ketiga ini. Untuk jalan ceritanya sebenarnya biasa aja. Akhirnya mudah ditebak. Pun tidak banyak konflik yang disajikan. Dan saya kira tujuan Pak Sapardi saat menulis trilogi ini bukan untuk menonjolkan jalan ceritanya namun lebi...