Langsung ke konten utama

Ayah Edy : Jangan Salah Pilih Pasangan



Judul : Jangan Salah Pilih Pasangan Temukan Soulmate Sejatimu
Pengarang : Ayah Edy
Penerbit : Noura
Cetakan : Pertama, Juli 2017
Tebal : xx + 238


Pernikahan. Tahukan kalian apa arti sesungguhnya dari sepenggal kata tersebut? Dan apa sih sebenarnya tujuan manusia menikah? Apakah hanya sekedar karena saling mencintai? Lalu bagaimana bila rasa cinta itu memudar? Apakah pernikahan juga harus diakhiri? Lantas bagaimana caranya agar pernikahan bisa langgeng hingga maut memisahkan?

Tentu banyak dari kita yang dapat menjawab pertanyaan demi pertanyaan tersebut dengan mudah. Namun tidak sedikit pula yang berkerut dahinya memikirkan jalan keluar dari pertanyaan tersebut terutama bagi kita yang baru akan merencanakan sebuah pernikahan.

Persiapan menikah tentu bukan hanya berkisar pada tempat resepsi, jumlah undangan, macam kuliner yang akan dihidangkan maupun gaun mempelai yang akan dikenakan. Lebih dari itu, ada banyak hal-hal yang perlu dipikirkan dan didiskusikan dengan calon suami/istri sebelum mengarungi bahtera pernikahan.

Dalam buku ini, Ayah Edy memberikan penjabaran yang padat namun mudah dimengerti mengenai persiapan-persiapan menuju pernikahan. Dari mulai proses mengenali calon pasangan agar kita tidak salah pilih hingga perencanaan kehidupan rumah tangga seperti apa yang akan kita bangun bersama pasangan.

Setelah membaca buku ini saya merasa mendapat pencerahan dan terbuka mata saya bahwa untuk membangun pernikahan bukan hanya cinta modal utamanya namun juga harus benar-benar dipersiapkan secara matang segala aspeknya agar kita dapat selamat mengaruhi bahtera pernikahan walau badai menerpa.


Boyolali, 17 Agustus 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serial Anak-anak Mamak

Judul : Eliana, Pukat, Burlian, Amelia Pengarang : Tere Liye Eliana si anak pemberani Pukat si anak pintar Burlian si anak spesial Amelia si anak kuat Keempatnya adalah anak dari Mamak dan Bapak yang dibesarkan dengan pemahaman hidup yang indah. Hidup di daerah terpencil dan dalam keluarga yang sederhana tidak mematikan cita-cita mereka untuk melihat dunia. Cerita keempatnya bukan hanya sekedar cerita anak-anak. Namun juga merupakan suatu panduan parenting untuk para orang tua. Mereka dapat belajar bagaimana menanamkan pemahaman hidup yang baik kepada anak-anaknya. Boyolali, 11 Juli 2017

Relawan Sehari : Kelas Inspirasi Boyolali 2

Ini adalah kisahku saat mengikuti Kelas Inspirasi Boyolali 2. Sudah cukup lama aku ingin bergabung menjadi relawan Kelas Inspirasi (KI) dan Alhamdulillah saat itu aku terpilih menjadi bagian dari para relawan pengajar. Awalnya sempat ragu apakah aku bisa mengajar anak-anak usia SD. Materi apa nanti yang akan aku sampaikan di hadapan mereka. Bagaimana jika materiku tidak menarik minat mereka. Dan berbagai keraguan lain memenuhi benakku saat itu. Sungguh sangat khawatir dan groginya aku. Apalagi saat aku bertemu dengan relawan lain yang sudah beberapa kali ikut KI, makin minder dan cemas. Halaman sekolah SDN 3 Gunung Hari yang dinanti pun tiba. Aku dan teman-teman sekelompok mendapat tugas untuk mengisi KI di SDN 3 Gunung, Simo, Boyolali. Letak SD ini cukup jauh dari pusat Kota Boyolali dan lingkungan sekitarnya pun masih asri. Bila aku tidak salah hitung, total jumlah siswanya sekitar 39 anak terbagi menjadi 6 kelas. Pagi hari pukul 07.00 WIB kami berangkat dari ...

Yang Fana adalah Waktu

Judul : Yang Fana adalah Waktu Penulis : Sapardi Djoko Damono Penerbit : Gramedia Cetakan : Pertama, Maret 2018 Tebal : vi+146 halaman Buku ini adalah buku terakhir dari trilogi Hujan di Bulan Juni. Menceritakan kelanjutan hubungan antara Sarwono dan Pingkan yang oleh keadaan terpisah jarak dan waktu. Juga diceritakan perihal Pingkan yang dilibatkan dalam drama perjodohan Katsuo oleh ibunya. Bagi saya yang buta sastra, membaca bagian terakhir ini terasa lebih mudah dibandingkan dengan membaca kedua pendahulunya. Kalimat-kalimat di dalamnya lebih tidak rumit menurut saya. Tidak ada lompatan-lompatan cerita antara kehidupan nyata dan fana seperti yang banyak terdapat dalam buku kedua. Penggalan-penggalan puisi pun jarang dijumpai di buku ketiga ini. Untuk jalan ceritanya sebenarnya biasa aja. Akhirnya mudah ditebak. Pun tidak banyak konflik yang disajikan. Dan saya kira tujuan Pak Sapardi saat menulis trilogi ini bukan untuk menonjolkan jalan ceritanya namun lebi...