Langsung ke konten utama

Soe Hok Gie



Judul : Soe Hok Gie "Catatan Seorang Demonstran"
Pengarang : Soe Hok Gie
Penerbit : LP3ES
Cetakan : Kelimabelas, Agustus 2015
Tebal : 385 halaman

"Hanya ada 2 pilihan, menjadi apatis atau mengikuti arus, tetapi aku memilih untuk jadi manusia merdeka" -Soe Hok Gie (17 Desember 1942 - 16 Desember 1969)

Soe Hok Gie. Dia adalah WNI keturunan Tionghoa yang gemar mendaki gunung, berwawasan luas dan sangat mencintai negara tempatnya tinggal meskipun dirinya kerap mendapat perlakuan diskriminatif.

Soe Hok Gie. Seorang aktivis dan wartawan yang sangat berani dalam memberikan kritik terhadap penguasa. Dilatarbelakangi oleh kepeduliannya terhadap nasib rakyat kecil yang semakin tertindas oleh penguasa, ia berani bertindak menantang ketidakadilan di negeri yang dicintainya ini.

Buku ini merupakan kumpulan dari catatan harian Soe Hok Gie yang telah ditulisnya sejak berusia 15 tahun. Dengan membaca catatan-catatan tersebut dapat mengantarkan kita untuk mengetahui pemikiran-pemikirannya tentang permasalahan politik di zamannya. Pemikiran yang kritis namun cenderung skeptis, atheis dan seolah tidak ada keadaan yang sesuai dengan harapannya.

Catatan-catatan tersebut juga dapat memberikan gambaran kepada kita mengenai pergolakan politik Indonesia pada masa itu dan peran mahasiswa Indonesia dalam usaha menggulingkan kekuasaan Orde Lama.

Tak hanya melulu soal politik. Dengan membaca buku ini kita dapat membayangkan sisi humanisme dari seorang Soe Hok Gie yang juga memiliki kegalauan kaum muda tentang cinta.

Serangkaian catatan tersebut diakhiri pada tanggal 8 Desember 1969, seminggu sebelum Soe Hok Gie meninggal pada 16 Desember 1969 di Gunung Semeru karena gas beracun. Satu hari menjelang usianya yang ke 27 tahun.

Buku ini sangat cocok untuk pengamat politik dan penyuka sastra karena isinya memang sebagian besar membahas pergolakan politik. Gaya bahasa penulisan Soe Hok Gie menggunakan gaya bahasa lama yang berbeda dengan masa kita sekarang sehingga terkadang sulit memahami maksud tulisannya. Soe Hok Gie sangat menyukai sastra bahkan sejak dari bangku SMP sehingga wajar bila terdapat beberapa bait puisi yang ia tulis dalam catatannya yang menarik bagi penikmat sastra.

Bagi saya pribadi yang tidak begitu paham tentang politik dan sastra, cukup sulit untuk mengkhatamkan membaca dan memahami isi buku ini. Meskipun demikian, setelah membaca catatan-catatan Soe Hok Gie saya tertular semangatnya untuk ikut bertindak dalam menciptakan perubahan bukan hanya diam dan melihat.


Boyolali, 01 Agustus 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serial Anak-anak Mamak

Judul : Eliana, Pukat, Burlian, Amelia Pengarang : Tere Liye Eliana si anak pemberani Pukat si anak pintar Burlian si anak spesial Amelia si anak kuat Keempatnya adalah anak dari Mamak dan Bapak yang dibesarkan dengan pemahaman hidup yang indah. Hidup di daerah terpencil dan dalam keluarga yang sederhana tidak mematikan cita-cita mereka untuk melihat dunia. Cerita keempatnya bukan hanya sekedar cerita anak-anak. Namun juga merupakan suatu panduan parenting untuk para orang tua. Mereka dapat belajar bagaimana menanamkan pemahaman hidup yang baik kepada anak-anaknya. Boyolali, 11 Juli 2017

Sang Juragan Teh

Judul : Sang Juragan Teh Judul Asli : Heren van de thee Penulis : Hella S. Haasse Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Penerjemah : Indira Ismail Tebal : 440 halaman Berkisah tentang Rudolf Kerkhoven. Pemuda dengan tekad kuat untuk membuka dan mengolah perkebunan tehnya sendiri. Ia hidup di masa Kolonial Belanda masih berkuasa di Hindia. Lulus dari sekolahnya di Belanda, ia menumpang kapal menyusul orang tuanya ke Hindia, tepatnya di daerah Priangan. Ia kemudian jatuh cinta pada alam Gambung dan kemudian pantang menyerah membuka perkebunan teh di tempat itu meskipun menghadapi medan yang sulit dan diremehkan orang-orang dekatnya. Di Hindia, ia tidak hanya menemukan mimpinya tetapi juga pelabuhan hatinya. Ia menikah dan hidup bahagia bersama keluarganya. Namun sayang, sepertinya hanya ia yang merasa bahagia, karena ternyata istrinya tidak merasakan hal yang sama. Sampai pada akhirnya, kenyataan pahit harus ia hadapi justru saat perkebunannya sedang berjaya. -------------...

Nilai-nilai hidup dr. Gamal Albinsaid

Buku I Judul : Menyehatkan Indonesia dengan Sampah Penulis : Fachmy Casofa Penerbit : Tiga Serangkai Buku II Judul : Muda Mendunia Penulis : dr. Gamal Albinsaid Penerbit : Indonesia Medika Gamal Albinsaid. Seorang dokter sekaligus seorang sosioenterpreneur sukses. Berawal dari keprihatinannya melihat hasil penelitian-penelitian mahasiswa yang pada akhirnya berujung menjadi arsip kampus tanpa penerapan langsung di masyarakat, dr. Gamal mengembangkan sebuah asuransi sampah untuk masyarakat tidak mampu. Melalui programnya tersebut, dr. Gamal telah sukses membantu meringankan beban rakyat miskin dengan menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan bahkan mendapat berbagai macam penghargaan nasional maupun internasional. Dalam kedua buku ini dijelaskan mengenai keyakinan dan nilai-nilai pegangan hidup dr. Gamal dalam menjalankan usahanya yang tidak hanya berorientasi pada kesuksesan dunia namun juga akhirat. Lombok Utara, 19 Juli 2017