Judul : Pergi
Pengarang : Tere Liye
Co-author : Sarippudin
Penerbit : Republika
Cetakan : Pertama, April 2018
Tebal : iv+455 halaman
Novel ini adalah sequel dari novel Tere Liye yang berjudul Pulang. Bercerita tentang Bujang yang kini telah diangkat menjadi Tauke Besar, pemimpin Keluarga Tong.
Master Dragon, kepala keluarga dari 8 keluarga penguasa shadow economy, berusaha menghancurkan perdamaian antar keluarga. Ia membentuk aliansi dengan 3 keluarga lainnya dan mulai melakukan penyerangan.
Kemampuan Bujang sebagai Tauke Besar pun diuji, bagaimana ia melindungi keluarga Tong dan menemukan cara cerdas untuk mengalahkan Master Dragon untuk mempertahankan kedamaian antar keluarga.
Di samping itu, kabut yang menutupi masa lalu bapaknya pun mulai tersingkap. Dalam suatu misi tiba-tiba Bujang dikalahkan oleh pemuda asing yang memanggilnya adik. Dari situlah Bujang mencari tau dan kemudian menemukan kenyataan yang tak terduga.
Selain konflik eksternal, dalam diri Bujang pun bergejolak pertanyaan yang tak kalah pelik tentang kemana arah tujuan hidupnya akan ia bawa pergi?
Sepanjang pengalaman saya membaca karya Tere Liye, ini adalah buku pertama yang menggunakan 'co-author'. Saya tidak begitu memahami apa peran tersebut namun saya merasa kehilangan gaya penulisan Tere Liye yang biasanya dan itu cukup membuat saya sedih :(
Memang dalam buku ini tetap ada tokoh dan aksi-aksi keren, nasihat-nasihat, dan kejutan tak terduga. Tetapi hal itu tidak menutupi "ketidakbiasaan" yang mungkin hanya disadari oleh pembaca setia karya-karya Tere Liye.
Pengarang : Tere Liye
Co-author : Sarippudin
Penerbit : Republika
Cetakan : Pertama, April 2018
Tebal : iv+455 halaman
Novel ini adalah sequel dari novel Tere Liye yang berjudul Pulang. Bercerita tentang Bujang yang kini telah diangkat menjadi Tauke Besar, pemimpin Keluarga Tong.
Master Dragon, kepala keluarga dari 8 keluarga penguasa shadow economy, berusaha menghancurkan perdamaian antar keluarga. Ia membentuk aliansi dengan 3 keluarga lainnya dan mulai melakukan penyerangan.
Kemampuan Bujang sebagai Tauke Besar pun diuji, bagaimana ia melindungi keluarga Tong dan menemukan cara cerdas untuk mengalahkan Master Dragon untuk mempertahankan kedamaian antar keluarga.
Di samping itu, kabut yang menutupi masa lalu bapaknya pun mulai tersingkap. Dalam suatu misi tiba-tiba Bujang dikalahkan oleh pemuda asing yang memanggilnya adik. Dari situlah Bujang mencari tau dan kemudian menemukan kenyataan yang tak terduga.
Selain konflik eksternal, dalam diri Bujang pun bergejolak pertanyaan yang tak kalah pelik tentang kemana arah tujuan hidupnya akan ia bawa pergi?
Sepanjang pengalaman saya membaca karya Tere Liye, ini adalah buku pertama yang menggunakan 'co-author'. Saya tidak begitu memahami apa peran tersebut namun saya merasa kehilangan gaya penulisan Tere Liye yang biasanya dan itu cukup membuat saya sedih :(
Memang dalam buku ini tetap ada tokoh dan aksi-aksi keren, nasihat-nasihat, dan kejutan tak terduga. Tetapi hal itu tidak menutupi "ketidakbiasaan" yang mungkin hanya disadari oleh pembaca setia karya-karya Tere Liye.
Bila dibandingkan, saya lebih menikmati membaca seri sebelumnya yang berjudul Pulang.
Komentar
Posting Komentar